Preman
Oleh: Dhimam Abror DjuraidTokoh-tokoh organisasi massa mempunyai pengaruh politik yang besar karena mempunyai basis massa yang jelas. Jumlah keanggotaan organisasi massa bisa jutaan orang dan tersebar di mana-mana. Massa yang besar ini bisa menjadi kekuatan yang penting yang setiap saat bisa digerakkan untuk melakukan demonstrasi maupun kontra-demonstrasi.
Dengan pengaruh yang besar itu tokoh-tokoh organisasi massa bisa mencapai posisi-posisi tertinggi dalam pemerintahan. Banyak yang memegang posisi-posisi kunci di lembaga pemerintahan, dan banyak yang tersebar di lembaga legislatif di berbagai tingkatan, mulai dari daerah sampai pusat.
Persaingan antara organisasi massa itu makin keras. Berbagai macam gesekan muncul di level bawah karena berebut lahan. Ada organisasi massa yang bersifat nasional karena keanggotaannya yang tersebar di berbagai daerah.
Ada organisasi massa lokal yang berdasarkan keanggotaan etnis yang lebih terbatas. Dua kelompok ormas itu sering terlibat persaingan dalam melakukan operasinya.
Kelompok ormas lokal merasa sebagai tuan rumah di wilayahnya sendiri. Karena itu kehadiran ormas lain dianggap sebagai ganggguan di halaman rumah. Dari gesekan-gesekan kecil itu lama-lama terjadi benturan yang lebih besar dan akhirnya menjadi tawuran terbuka.
Tindakan organisasi massa yang anarkistis ini menjadi perhatian masyarakat luas. Publik kemudian menyadari bahwa jaringan organisasi ini sudah sedemikian luas dan sudah masuk ke jalinan elite-elite tertinggi negara.
Fenomena semacam ini bukan khas di satu negara saja. Di berbagai negara, jalinan antara organisasi massa dengan gerakan politik sudah menjadi praktik yang tidak terpisahkan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Gerakan organisasi buruh yang militan di Eropa telah lama menjadi kekuatan politik yang sangat diperhitungkan.