Preman
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Preman berasal dari bahasa Belanda ‘’vrijman’’ atau dalam bahasa Inggris ‘’freeman’’, yang berarti orang bebas tanpa ikatan. Dalam istilah yang positif, preman diartikan sebagai orang swasta yang bukan tentara atau bukan anggota polisi.
Preman dalam istilah negatif diasosiasikan dengan pelaku tindak kejahatan kriminal yang melakukannya secara rutin, sebagai bagian dari pekerjaan. Dalam melakukan operasinya preman bisa melakukannya sendirian atau berkelompok.
Dalam skala yang lebih besar, preman bekerja secara terorganisasi dan punya struktur kepemimpinan yang mempunyai rantai komando yang tertata.
Kelompok preman semacam ini dikategorikan sebagai ‘’preman terorganisasi’’ yang melakukan tidak kriminal terorganisasi atau ‘’organized crime’’.
Dalam melakukan operasi, preman melakukan tindakan kriminal terbuka, mulai dari mencopet sampai merampok. Ada juga yang memalak dan menodong. Ada juga yang melakukan operasi dengan kekerasan, dan bahkan ada yang bekerja sebagai pembunuh bayaran.
Secara teoretis, kejahatan kriminal muncul, antara lain, dari kondisi ekonomi yang sulit. Makin sulit kondisi ekonomi, akan makin tinggi tingkat kriminalitas.
Makin banyak preman kriminal yang beroperasi makin banyak muncul organisasi preman yang sporadis. Dari perkumpulan yang hanya sporadis kemudian lahir organiasasi yang lebih permanen.
Preman jalanan selalu menjadi musuh tradisional yang dikejar-kejar aparat keamanan. Namun, preman--yang terorganisasikan secara rapi dalam jumlah besar dan dalam organisasi massa yang terstruktur--justru menjadi mitra aparat keamanan. Mereka diberi pekerjaan-pekerjaan pengamanan di pasar atau lokasi hiburan supaya tidak melakukan tindak kriminal liar.