Presiden Jokowi Beri Sinyal Dukung Airlangga Tetap Pimpin Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak para Ketua DPD I Partai Golkar dari seluruh Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, kemarin, Senin (1/7).
Airlangga mengakui pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus kesempatan bagi seluruh Ketua DPD I Golkar memberi ucapan selamat kepada Jokowi yang kembali terpilih sebagai Presiden RI Periode 2019-2024.
Jaringan Aktivis Muda Partai Golkar menilai pertemuan tersebut juga memperlihatkan sinyal Presiden Jokowi yang ingin agar Airlangga tetap memimpin Golkar ke depan.
“Pertemuan tersebut tentu bukan tanpa pesan dan konteks. Bagi Golkar itu jelas menjadi sinyal bahwa Presiden memberi dukungan bagi Pak Airlangga untuk kembali memegang nakhoda Golkar. Beliau bukan saja Ketua Umum tetapi juga Menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi - Jusuf Kalla sehingga chemistri pasti sudah juga terbangun," kata Koordinator Jaringan Aktivis Muda Partai Golkar Jack Paskalis dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/7).
BACA JUGA: 7 Tokoh Muda Ini Dinilai Layak Jadi Kandidat Menteri Jokowi
Menurut Jack, kehadiran para Ketua DPD I Golkar menemui Presiden adalah juga tanda saat ini Golkar sangat solid untuk mengawal dan memperkuat pemerintahan ke depan. "Bahwa ada gerakan dari sekelompok orang di Golkar saat ini sangat tidak mengurangi soliditas di level pimpinan partai terutama di daerah-daerah. Soliditas ini sangat diperlukan untuk memperkuat pemerintahan ke depan,” ungkap Jack.
Pertemuan yang digelar di istana Bogor tersebut menurut Jack juga memperlihatkan bahwa Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap kondisi dan perkembangan Partai Golkar serta berharap agar dinamika dalam tubuh Partai Golkar bisa terjaga dengan baik dan menghindari terjadinya perpecahan kembali.
“Di sisi lain tentu saja ini menjadi harapan presiden agar Golkar harus tetap bersama dia selama 5 tahun ke depan. Presiden membutuhkan dukungan politik dari Partai Golkar untuk pembangunan bangsa Indonesia lima tahun ke depan," ujar Jack.(fri/jpnn)