Presiden Jokowi, Bertindaklah!
Oleh Prof Tjipta Lesmana*Jangan tunjuk pembantunya yang ternyata bagian dari jaringan jahat yang terkait dengan orang-orang yang disebut-sebut dalam berita headline majalah itu.
Siapa pun pasti masih ingat tekad yang beberapa kali dikumandangkan oleh Presiden Jokowi tidak lama setelah dia memenangkan Pilpres tahun 2019, yaitu, “Saya enggak ada beban apa-apa lagi. Saya bertekad bekerja sebaik-baiknya, khususnya demi kemajuan di bidang ekonomi……”
Dalam pertemuan dengan pimpinan Kadin dan Hipmi pada pertengahan 2019, Jokowi bersuara keras ke depan dia siap meningkatkan kapasitas perekonomian negara, melakukan terobosan-terobosan yang betul-betul dapat memberikan efek tendangan yang kuat bagi ekonomi kita, baik dari sisi regulasi, mungkin revisi UU atau mungkin juga mengeluarkan Perppu.
Kalimat “Saya enggak ada beban apa-apa lagi” dikaitkan dengan realitas bahwa masa jabatan Jokowi 2019-2024 merupakan masa jabatan yang terakhir; setelah itu dia harus mundur (kecuali jika ramalan Mohamad Qodari tentang Jokowi presiden yang menjabat 3 periode memang jadi kenyataan).
Hal itu berarti juga Jokowi siap memainkan ‘golok’ dan ‘anggarnya’ untuk membabat siapa saja yang menghambat pelaksanaan kebijakan-kebijakannya untuk memajukan negara kita.
Dewasa ini berita tentang dugaan permainan kotor bisnis PCR oleh sejumlah petinggi pemerintahan Jokowi sudah viral di seluruh nusantara.
Majalah tersebut dalam cover story-nya mengungkap ada tiga menteri yang diduga aktif terlibat bisnis PCR.
Ketiganya, menurut Agustinus Edy Kristianto, diduga terafiliasi dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).