Presiden Minta Perguruan Tinggi Buka Fakultas Media Sosial
"Menurut saya, siapa yang bisa mengantisipasi dan menyiapkan menghadapi perubahan itu, yang pertama yang paling siap adalah perguruan tinggi, sehingga setiap masuk universitas selalu saya sampaikan," ujar Presiden.
Kepala Negara menuturkan cepatnya perkembangan Internet dan kecerdasan artifisial, serta perniagaan daring yang memicu penutupan pusat-pusat belanja dan memunculkan pengangguran. "Kalau tak diantisipasi bisa berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara, terutama dalam berkompetisi," ulas Presiden.
Jokowi juga ingin universitas seperti Unpad mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang dia sebut sangat cepat itu dengan membuat penyesuaian dan terobosan.
Terlebih Generasi Millennials 10 tahun lagi akan menguasai dan mempengaruhi pasar. Generasi Millennials memiliki karakter mandiri, kerja bersama, inovatif, sering online.
Ada 144 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan 3 besar dunia. Masyarakat Indonesia sudah melek Teknologi, jadi harus diintervensi agar penggunaannya benar. Berdampak positif.
Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi sejumlah menteri kabinetnya, tiga di antaranya merupakan lulusan Unpad. Mereka adalah Menkominfo Rudiantara, Menpar Arief Yahya, dan Mensesneg Pramono Anung. "Ini lulusan Unpad semuanya," ujar Jokowi yang disamput tepuk tangan ribuan orang yang hadir dalam Dies Natalies itu.
Bagi Menpar Arief Yahya, pesan dalam orasi yang disampaikan Presiden Jokowi itu 1000% benar. Dunia bergerak menuju digital. Karena itu di STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bandung pun sudah ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baru yang dinamai Media Sosial (Medsos).
Dan UKM Medsos itu akan dibuat di kampus-kampus pariwisata yang berada di bawah Kemenpar. Seperti STP Nusa Dua Bali, Poltekpar Palembang, Poltekpar Lombok, Akpar Medan dan Poltekpar Makassar. "Akan terus kita kembangkan," kata Menpar Arief Yahya.