Pria Beristri Sekap Siswi Selama Dua Pekan, Dipaksa Begituan
"Setiba di rumahnya, pelaku dan korban bertengkar. Sebab, pelaku cemburu melihat korban bersama dengan laki-laki lain," ujar Bermawis.
Dalam pertengkaran itu, Badar kembali memukuli kepala dan menampar pipi Melati. Setelah itu, Melati yang masih berstatus pelajar ini meminta Badar untuk mengantarnya pulang. Namun Badar menolak.
"Kepada korban, pelaku bilang gini, 'Nanti-nantilah Nong (panggilan sayang) pulangnya’. Lalu korban menjawab, 'Nanti Mamak nyari'," kata Bermawis menirukan percakapan korban dan pelaku.
Meski sudah merengek, Melati tetap tidak diantar Badar. Dia justru terus memaksa Melati untuk menginap di rumahnya. Apalagi ada kesempatan dimsaat di rumah Badar memang tengah sepi. "Korban tak bisa menolak. Akhirnya mereka ini tidur sekamar," terangnya.
Keesokan harinya, Melati minta dipulangkan. Badar tetap bersikeras menolak. Lalu, setelah tiga hari penyekapan ini berlangsung, timbul niat jahat Badar.
"Saat itu subuh. Pelaku kemudian memeluk sambil melucuti pakaian korban. Karena korban tak bisa melawan, terjadilah persetubuhan secara paksa," tutur Bermawis.
Penyekapan ini sudah berlangsung sepekan. Tepat pada Minggu 3 Desember, sekira pukul 03.00 Wib, Melati kembali dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri itu.
"Korban tetap menolak dan melawan. Lalu, karena takut disekap dan dibekap pakai bantal serta dipukul lagi, korban hanya bisa diam dan mengikuti maunya pelaku. Terjadilah persetubuhan lagi," terang Bermawis lagi.