Produk Hortikultura Indonesia Semakin Diminati Dunia
jpnn.com, MAKASSAR - Pemerintah terus berupaya menggenjot devisa nasional melalui ekspor komoditas sektor-sektor strategis. Sektor pertanian masih menjadi salah satu tumpuan utama dan memberikan andil besar dalam penghimpunan devisa. Produk ekspor yang menunjukkan kinerja kenaikan adalah produk hortikultura tropis seperti manggis, durian, pisang, tanaman obat, benih hingga tanaman hias.
"Sesuai arahan Bapak Presiden dan Menteri Pertanian, ekspor produk hortikultura tropis terus kami genjot volumenya. Sistem perijinan ekspor kami pangkas sesimpel dan secepat mungkin. Kementan siap memfasilitasi pelaku usaha yang punya orientasi ekspor," demikian ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi di Makassar, Sabtu (15/12).
"Selain mendatangkan devisa, ekspor hortikultura membawa banyak multiplier effect lainnya seperti peningkatan produksi, mutu, stabilitas harga dalam negeri hingga mensejahtera-kan petani," tambah Suwandi.
Suwandi membeberkan kinerja ekspor hortikultura tahun 2017 secara kumulatif naik 80,5% jika dibanding periode 2013. Ekspor buah-buahan tropis hingga tahun 2017 mengalami peningkatan kumulatif 140 persen dibandingkan tahun 2013. Khusus Manggis, ekspornya melonjak dari 7.648 ton di tahun 2013 menjadi 38.600 ton di tahun 2017, atau meroket hingga 405%.
"Sementara ekspor nenas 2017 secara kumulatif juga naik 22 persen sejak 2013. Bahkan ekspor manggis pada tahun 2018 jauh lebih tinggi lagi, prediksi mencapai 60 ribu ton," ungkapnya.
Industri perbenihan dalam negeri sudah maju dan mampu bersaing dengan produk benih negara lain. Selain kangkung, beberapa benih hortikultura yang telah diekspor yaitu benih pare, cabai, paprika, timun, gambas, melon, waluh, sweet corn, pare welut, semangka, terong, tomat, jagung pulut, kacang panjang, bayam, okra dan buncis.
"Kalau dulu hampir tiap hari kita dijejali dengan buah-buahan impor. Kini buah-buahan lokal sudah mampu menggantikannya, bahkan ekspor," sebut Suwandi.
“Untuk bawang merah dan sayuran lainnya, kita akan terus pacu ekspor. Selain devisa, Kementan berkepentingan membantu menjaga harga di tingkat petani agar tetap bertahan stabil terutama saat panen melimpah," imbuhnya.