Produk Susu Fermentasi Turunkan Risiko Penyakit Jantung?
Kaitan antara produk susu fermentasi dan risiko penyakit jantung
Penelitian ini meninjau data 1.981 pria usia 42-60 tahun yang menjadi partisipan studi “Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor” pada tahun 1984 dan 1989. Pada studi ini, para partisipan tidak menderita penyakit jantung.
Para partisipan ini kembali ditinjau setelah 4 dan 11 tahun. Setelah 20 tahun, sebanyak 472 pria dari total partisipan mengalami kejadian terkait jantung koroner.
Pada beberapa dekade terakhir, tingginya lemak pada susu dan produk olahannya telah memunculkan kekhawatiran bagi pada ahli, sehingga mendorong masyarakat untuk mengurangi atau membatasi susu jenis full-fat. Meski demikian, selanjutnya timbul pertanyaan apakah susu dan produk olahannya harus dievaluasi terfokus pada kandungan lemaknya saja, atau segala nutrisinya secara keseluruhan.
“Temuan kami menunjukkan bahwa produk susu fermentasi mungkin memiliki lebih banyak manfaat baik dibandingkan dengan produk susu non-fermentasi. Oleh karena itu, mengonsumsi produk seperti yoghurt, kefir, susu asam (sour milk), atau quark adalah ide bagus,” kata Dr. Jyrki Virtanen, profesor epiodemiologi nutrisi di Universitas Eastern Finlandia kepada Newsweek.
Manfaat produk susu fermentasi lainnya
Lebih lanjut, Dr. Jyrki menjelaskan bahwa susu fermentasi atau susu versi rendah lemak mungkin menjadi pilihan yang lebih baik, dengan catatan bahwa produk-produk tersebut tidak mengandung gula tambahan.
Meski begitu, penelitian ini bersifat observasi, sehingga tidak benar-benar membuktikan bahwa produk susu fermentasi bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.