Produktivitas Meningkat, Cuan Melimpah Berkat Smart Green House
Penggunaan Green House diyakini dapat menghasilkan produksi pangan berkualitas yang berbasis pada konsumusi dalam negeri serta peningkatan ekspor.
"Smart Green House itu sebetulnya bagian dari Smart Agriculture yang sedang kita bangun sesuai arahan Bapak Menteri. Intinya ini adalah pertanian modern yang memanfaatkan informasi teknologi khususnya internet of thing atau artifisial intelijen. Jadi semua yang di sini sudah menggunakan sensor yang dilengkapi dengan big data," katanya pada Millenial Agriculture Forum (MAF) yang mengambil tema 'Smart Hydroponic: Solution for Climate Change'. Dalam webinar yang dilaksanakan oleh SMKPPN Banjarbaru secara virtual.
Pada kesempatan yang sama, Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian asal Kalimantan Timur Ali Lutfi menceritakan awal mula dia menekuni dunia pertanian.
“Sejak tahun 2019 saya memanfaatkan lahan di belakang rumah untuk membudi dayakan hortikultura dengan Smart Green House. Untuk mengajak orang lain, kita harus bergerak dahulu menjadi wirausaha di sektor pertanian. Kita harus berani bergerak, berani menerima tantangan karena nantinya dengan ketekunan akan menemukan jalan keberhasilan dalam berwirausaha di bidang pertanian, karena itu semua perlu proses," tegasnya.
Pendiri Bara Farm ini memaparkan pula terkait komoditas unggulan yang saat ini sedang dikembangkan, yakni buah melon dan sayuran.
“Budi daya buah melon dilakukan dengan adanya pengaturan volume air dan akar yang digantung di pohon,” jelas lutfi.
Lebih lanjut lutfi mengatakan bahwa Smart House merupakan alat bantu petani untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian.
“Pada awalnya, Green House Bara Farm hanya dibuat dengan ukuran 6X6 meter dengan menanam 40 pohon," paparnya.