Profesor Egaliter untuk Yang Tanpa Kasir
Oleh Dahlan IskanSabtu, 10 November 2018 – 05:05 WIB
Kakaknyalah sebenarnya yang berhasil mengetuk sanubarinya. Sang kakak menantang Prof Raldi untuk mengatasi kematian bayi miskin. Bayi prematur.
Prof Raldi pun mempelajari prinsip-prinsip dasar inkubator: penghangat, merata dan cukup udara.
Begitu simple. Pikirnya.
Kenapa begitu mahal. Pikirnya.
Kok boros listrik. Pikirnya.
Berpikir.
Ciri intelektual memang berpikir.
Dan intelektual egaliter berpikir lebih keras: karena harus disertai misi.
Misi utama ia tetapkan: hanya untuk menolong orang miskin.
Di kartu namanya memang tertulis: Socio-technopreneur. Peminjaman inkubator gratis untuk Nusantara.
Saya bayangkan: betapa larisnya inkubator UI ini kalau dijual untuk umum.