Profesor Egaliter untuk Yang Tanpa Kasir
Oleh Dahlan IskanTapi Prof Raldi sudah teguh: hanya melayani pembeli khusus. Yakni pembeli yang mau jadi relawan UI: meminjamkan inkubator itu untuk orang miskin. Termasuk mau mengantarkan ke rumah bayi. Dan mengambilnya kembali.
Tidak boleh si orang miskin mengambil sendiri. Atau harus mengembalikan. Itu akan menimbulkan biaya. Bisa-bisa bayinya mati. Karena tidak punya uang untuk mengambil inkubator.
Kini sudah ada 70 relawan seperti itu. Di 70 kota. Relawan di Jember misalnya, mengantar inkubatornya sampai ke Banyuwangi.
Permintaan inkubator itu bisa langsung ke relawan. Atau lewat UI: ada nomor telepon yang bisa di SMS atau WA. Ada di kartu nama Prof Raldi.
Dari mana tahu kalau yang kirim SMS itu miskin atau tidak? ”Kami kirimkan sejumlah pertanyaan,” ujar Prof Raldi. Lulusan UI dan Prancis itu.
Penjelasan Prof Raldi berikutnya membuat saya tertawa ngakak. ”Kalau jawaban SMS itu kacau pasti dia miskin,” ujarnya.
Ada juga rumah sakit yang ingin membeli. Lalu dilayani. Tanpa diteliti apakah rumah sakit itu kaya atau miskin.
Prof Raldi cukup melihat nama rumah sakit itu: Rumah Sakit Tanpa Kasir. ”Tahu sendiri kan, apa artinya?” ujar Prof.Raldi.
Lokasinya di Tangerang Selatan.