Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Profesor Joki

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 21 Februari 2023 – 20:08 WIB
Profesor Joki - JPNN.COM
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bukan hanya modal yang didatangkan dari luar, rektor pun bisa saja diimpor dari luar.

Kaum intelektual kampus diperlakukan sama saja dengan karyawan perusahaan pabrik panci.

Para doktor dan guru besar harus mengisi presensi kehadiran setiap hari.

Ada insentif tambahan untuk kehadiran, dan ada denda berupa pemotongan bagi yang mangkir.

Para pekerja kampus setiap saat sibuk dengan keharusan memenuhi target beban kerja.

Meleset dari target beban kerja berarti tunjangan melayang, atau lebih buruk lagi, jabatan akan ikut melayang.

Yang terjadi kemudian banyak dosen yang menjadi tukang palak intelektual, memalak mahasiswa supaya membuat penelitian ilmiah, lalu sang dosen mendaku (mengeklaim) dengan menempelkan namanya sebagai ‘’first author’’.

Sang dosen masih memaksa para mahasiswa supaya mengutip karya ilmiahnya untuk menaikkan sitasi.

Perjokian guru besar menjadi bukti merosotnya etika akademik. Tentu perjokian ini tidak gratis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News