Profesor Petani
Oleh Dahlan IskanSilsilah IF16 pun lengkap. Beda dengan IF8 yang proses kelahirannya dianggap tidak sesuai prosedur penelitian di Balai Benih.
Benih IF16 awalnya adalah IF8. Penemunya para petani anggota AB2TI Karanganyar, Solo.
Mereka menyeleksi berbagai benih unggul. Diuji coba sampai stabil. Lalu ditanam di 13 Kabupaten di Jawa. "Hasilnya 57 persen lebih tinggi dari benih yang sudah dilepas pemerintah," ujar Prof Andreas.
Sebagai guru besar di Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Andreas memang sangat menekuni perbenihan. Doktornya di bidang Life Sciences Braunschweig University of Technology, Jerman.
Gelar masternya di bidang pertanian dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Pernah juga kuliah di Oregon, Amerika dan Korea. S1-nya sendiri dari ilmu tanah UGM Jogja.
IF8 itulah indukan IF16. Proses menjadi IF16 sangat panjang. Dan lama. Melibatkan petani di tujuh kabupaten. Untuk menyeleksi 3.500 galur.
Prof Andreas menjelaskan seleksi dilakukan terhadap berbagai karakter agronomis. Mulai umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi, gabah hampa, bobot 1000 butir gabah isi, serta hasil gabah bersih per plot.
Tujuan utama proses seleksi itu, menurut Prof Andreas, untuk mendapatkan galur-galur yang berproduksi tinggi dengan umur lebih pendek lagi dibanding IF8 yang sudah begitu unggul.