Program Kartu Prakerja tak Hanya Memberi Ikan, Tetapi Juga Kail
Hal ini menurut Fajar menarik. Sebab dari 2.000 responden, 42,4 persen (849 responden) menjawab menggunakan insentif pascapelatihan itu untuk menggunakan modal usaha.
"Nah dari penggunaan sebagai modal usaha ini kita lihat hampir setengahnya (47,7 persen dari 849 responden yang menjawab menggunakan sebagai modal usaha) digunakan untuk membeli barang yang dijual kembali. Dan 29,2 persen menggunakan untuk membeli barang sebagai bahan produksi seperti tepung untuk membuat adonan roti/kue untuk dijual," jelas Fajar.
Sementara, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menilai program Prakerja tidak hanya memberikan ikan, tetapi juga kail.
"Ini program yang juga perlindungan sosial, kalau hanya memberikan uang, mungkin uang akan habis untuk bayar listrik/air, bahan pangan, tetapi untuk mendapatkan uang ini juga harus belajar dulu, diwajibkan untuk mengambil kail dulu sebelum bisa dapat ikannya," kata Denni.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengumumkan menambah alokasi anggaran program Kartu Prakerja sebesar Rp1,2 triliun, sehingga total anggaran untuk 2021 berjumlah total Rp21,2 triliun.
Penambahan anggaran Rp1,2 triliun tersebut termasuk dalam skema paket penambahan Rp10 triliun bantuan PPKM, yang dibagi dengan program bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp8,8 triliun.(chi/jpnn)