Promosikan Batam di Singapura, Wali Kota: Tidak Ada Dualisme Pemerintahan
Edy mengatakan kepemimpinan Rudi akan menandai rezim baru kemepimpinan di Batam. Tanda dari perubahan kepemimpinan ini yakni lewat penyederhanaan perizinan lewat satu pintu. Jika sebelummya ada perizinan yang harus diurus ke BP maupun Pemko, maka sekarang hal tersebut tidak akan ada lagi.
"Semuanya lewat sistem Online Single Submission (OSS) yang terpusat di Mall Pelayanan Publik. Saya jamin waktu pengurusan cepat dan tak perlu submit data baru lagi. Dan tak perlu datang ke MPP, tinggal submit dari gadget saja," katanya lagi.
Disamping itu, MPP juga memiliki klinik bisnis. "Jika punya problem di tenaga kerja, imigrasi dan lainnya datanglah ke klinik bisnis. Datang ke kantor saya tak perlu lagi, karena saya mau menikmati kopi saja. Jadi tidak ada lagi ambiguitas. Pak Rudi sebagai Walikota dan mengoperasikan BP Batam," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Walikota Batam, Rudi mengatakan kedatangannya bersama Kepala BP Batam adalah untuk menenangkan hati pengusaha yang sempat galau karena persoalan dualisme antara BP dan Pemko Batam.
"Selama ini ada kekhawatiran bahwa ada dualisme. Tapi sebetulnya tidak ada, karena wewenangnya sudah dibagi sesuai peraturan. Saya diberi wewenang urus izin dan kota Batam itu sendiri. Sedangkan izin untuk lahan dan investasi ada di BP Batam," ungkapnya sambil didampingi penerjemah karena terkendala kemampuan berbahasa.
Selama ini, banyak pengusaha yang meragukan hal tersebut. Mengurus perizinan usaha saja harus dilakukan di dua institusi. "Ini yang menghambat investasi karena ada keraguan. Kemudian, para pekerja buruh di Batam yang selalu memaksakan upah yang tidak sesuai dengan kemampuan pengusaha," ucapnya.
Ia mengatakan dengan satu kepemimpinan dibawah komando dirinya, maka kepastian dalam berusaha akan tercipta."Sesuai dengan yang dibilang Pak Eddy (Kepala BP Batam,red), April semua sudah selesai. Saya kasih garansi ke semua pengusaha apapun nanti permasalahannya, saya tangani langsung itu," pungkasnya.(jpg)