Prostitusi di Eks Lokalisasi Masih Marak
Kamis, 26 Juli 2012 – 05:46 WIB
Hanya saja kata Amin, kini pekerja seks agak sulit dibedakan dengan penduduk di lokasi Tondo. Aktivitas prostitusi pun dilakukan dengan lebih rapi. Tidak lagi bergerombol menunggu tamu seperti sebelum-sebelumnya.
"Mereka hanya masuk pada saat sudah bertransaksi di luar. Itu pun mereka melakukan sistem aplous, agar tidak terlihat kalau mereka sedang menunggu tamu," tuturnya.
Aminudin pun sepakat jika momen Ramadan sangat baik untuk melakukan sosialisasi kepada semua RT/RW dengan target para muncikari atau germo, pemilik cafe atau tempat prostitusi. "Biasanya selama Ramadan para pekerja seks banyak yang pulang kampung. Olehnya kami berharap agar sosialisasi yang dilakukan kepada para mucikari atau maminya bisa maksimal. Agar para pekerja seks itu tidak perlu lagi balik ke Palu untuk kembali bekerja," harapnya.