Anak Tak Lolos PPDB, Ratusan Orang Tua Ancam Segel Sekolah
Orang tua calon siswa tersebut disarankan kembali datang, Senin (10/7), kemarin.
"Hari ini kami datang lagi karena memang sudah dijanjikan, tapi mereka (pihak sekolah) tak ada. Malah ada tempel surat di pintu kalau belum ada keputusan, masih tunggu keputusan wali kota lagi. Anak kami mau sekolah dimana kalau tak ada kejelasan terus seperti ini," ujar Herman, warga lainnya.
Merasa dipermainkan, ratusan orangtua tersebut sempat mengamuk dan hendak menyegel pintu dan gerbang sekolah. Mereka tak terima karena merasa dipermainkan pihak sekolah.
"Sekolah ini dibangun atas permintaan kami warga di sini. Tapi kenapa saat anak kami mau sekolah malah dipersulit seperti ini. Kalau anak kami tak sekolah di sini, lebih baik tutup saja sekolah ini. Kami akan segel paksa kalau tetap tak ada kejelasan seperti ini," teriak Rozikan disambut koor "setuju" warga lainnya.
Warga yang berkumpul sejak pagi, memang sudah menyediakan alat segel, namun suasana kembali cair ketika dua orang perwakilan sekolah mendatangi lokasi sekolah tersebut sekitar pukul 11.00 WIB. Bersama Komite, Ketua LPM Kelurahan Tanjungriau serta perangkat RT/RW sekelurahan Tanjungriau, dua guru tersebut akhirnya berunding.
Hasil perundingan anak-anak yang berada di lingkungan sekolah tersebut akhirnya didata kembali dan pihak sekolah berjanji akan menyampaikan lagi ke Disdik dan Wali kota Batam Muhammad Rudi agar menambah lokal lagi di sekolah tersebut.
"Tahun kemarin memang enam lokal, tapi tahun ini turun jadi tiga lokal. Makanya ini akan kami sampaikan lagi ke pak wali agar ditambah lagi tiga lokal," ujar Komite SMPN 47 Mutazar, kemarin.
Meskipun sudah didata, orang tua wali murid belum merasa senang. Mereka belum mendapat kepastian apakah anak mereka akan diterima atau tidak. Mereka sangat berharap agar Pemko Batam memberikan solusi yang tepat terkait persoalan tersebut.