Protes Pembatasan Sosial, Pemilik Gym Nekat Buka Tempat Usaha
“Untuk industri kebugaran, Januari adalah saat terbaik untuk menarik banyak anggota, mereka yang memutuskan untuk lebih banyak berolahraga mulai awal tahun baru,” kata Kim.
Sementara itu, Kepala Asosiasi Pemilik Usaha Kebugaran Korsel, Oh Sung-young, mengatakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dapat diterapkan lebih baik di gim daripada di restoran.
“Mereka yang datang berolah raga lebih peduli dengan kesehatannya, jadi mereka tidak pernah melepas masker,” kata Oh.
Oh mengatakan ia dan 300 pemilik usaha kebugaran berencana membuka kembali gym. Sementara pelaku usaha lainnya membuka tempat berolah raga secara diam-diam.
Pemerintah mengatakan pihaknya berusaha mencegah adanya penutupan wilayah, yang akan berdampak pada tutupnya restoran serta tempat usaha lainnya. Tempat usaha itu dinilai tetap harus buka dengan sejumlah pembatasan demi mengurangi dampak pandemi terhadap ekonomi.
Sejumlah pejabat pemerintah menyalahkan para pelaku usaha yang menganggap ringan protokol kesehatan padahal kepatuhan terhadap aturan tersebut dapat mengendalikan gelombang baru penularan COVID-19.
Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong pada Senin mengatakan pihaknya mengetahui adanya standar ganda pada larangan pembukaan gim. Namun, keputusan itu dibuat setelah menganalisis risiko dan kemungkinan warga akan melepas masker di beberapa tempat tertentu, kata Jeong. Menurut dia, banyak warga yang kemungkinan akan membuka masker saat di tempat gim.
Ia mengatakan otoritas setempat masih membahas sejumlah perbaikan pada panduan dan aturan pembatasan sehingga kebijakan pemerintah itu dapat berlangsung lebih lama. (ant/dil/jpnn)