Proyek PLTS Tak Terurus, Salah Siapa?
"Dari situ, saya melihat bahwa proyek yang dibangun dengan biaya ratusan juta rupiah itu tidak memiliki dampak yang diinginkan," ujarnya.
Menurut Munir, jika perencanaannya matang, seharusnya dampak proyek tersebut bisa menerangi warga dusun sekitar.
Sebab, posisi geografis dua dusun itu berada di dataran tinggi.
Saat ini, proyek ratusan juta tersebut hanya digunakan untuk menerangi dua rumah.
"Warga lain menggunakan lampu PLN, tapi nyalur dari bawah karena tidak ada jaringan menuju daerah tersebut," paparnya.
Penelusuran Jawa Pos, sekitar 2014 ada beberapa proyek PLTS yang dibangun pemerintah.
Misalnya, di Desa Ampelan, Wringin. Pembangunan itu rata-rata menghabiskan anggaran lebih dari Rp 200 juta per titik.
"Tujuannya dulu untuk menerangi rumah warga yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN," ujar Abdullah, salah seorang warga.