Proyek Water Way Gagal Lagi
jpnn.com - GAMBIR – Rencana penyediaan sarana transportasi sungai atau water way di Ciliwung sekadar isapan jempol. Pemprov DKI Jakarta beralasan, proyek itu belum bisa direalisasikan gara-gara kualitas air buruk dan penumpukan sampah di sungai tersebut sulit diatasi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar mengatakan, penumpukan sampah di Kali Ciliwung juga mengakibatkan aroma air begitu menyengat.
”Kualitas airnya harus memadai dan ketinggian air harus stabil sehingga bisa tetap terjaga ketika kemarau ataupun curah hujan tinggi. Juga bersih dari sampah,” katanya, Rabu (24/12).
Akbar mengakui, sampah masih menjadi masalah serius yang belum tertangani. Sebab, lanjut dia, material yang menumpuk tidak hanya berasal dari sampah domestik, tetapi juga mengalir dari hulu Ciliwung. Menurut Akbar, kebiasaan warga membuang sampah di kali menyulitkan realisasi rencana pemprov untuk membuat water way.
Selain itu, pada musim kemarau, permukaan air Kali Ciliwung sangat rendah. Bahkan, sewaktu-waktu air bisa surut sampai ke dasar. Padahal, rencananya water way dioperasikan setiap hari.
”Kalau lebar kali sih sebetulnya sudah memadai. Cuma kalau surut sampai dasar gimana mau jalan,” terang Akbar.
Sejatinya, lanjut dia, dinas perhubungan pernah menjajal Kali Ciliwung pada 2013. Mulai Pintu Air Manggarai hingga Karet, Jakarta Pusat. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengukur kemampuan dan daya dukung sungai. Hasilnya memang tidak sesuai dengan harapan.
”Padahal, itu bisa jadi jalur alternatif. Tetapi, daya dukung sungai perlu dimaksimalkan lagi karena kualitas airnya tidak terjaga,” tuturnya.