PSMS Harus Habis-Habisan, Hasil Seri Saja Tamat
Djanur sudah mempelajari kekuatan PSIS. Terutama urusan set piece yang menjadi keunggulan lawan. Karena itu Djanur berharap timnya bisa mengantisipasi itu.
“Ya waktu di kandang PSIS, kita mampu saling menyerang lewat open play, tapi memang harus mengakui kekalahan karena bola mati mereka. Dengan masuknya Roni yang bagus dalam duel-duel udara. Saya harap itu tidak terjadi lagi,” bebernya.
Roni belakangan dipercaya Djanur menggeser posisi Hardiantono dalam dua laga terakhir. Meski gagal cleansheet, namun masuknya eks pemain Persibangga dan Kwarta itu menimbulkan asa baru. Apalagi Roni cukup baik mengawal pertahanan dengan tekel-tekel bersihnya dan kemampuan di udara.
Roni akan kembali diduetkan dengan Wanda Syahputra. Sementara di sektor full back kanan Fredyan Wahyu kemungkinan kembali dipercaya meskipun Derry Herlangga sudah kembali dari sanksi. Sementara di kiri masih dipercayakan kepada Gusti Sandria.
Menemani Legimin Raharjo di tengah, Alwi Slamet akan diduetkan bersama Elthon Maran. Trio di depan akan diisi I Made Wirahadi, Suhandi dan Frets Butuan. “Made sudah cukup baik dengan dua gol. Bisa dikatakan perekrutan yang sukses. Elthon masih belum pada performa terbaik. Mudah-mudahan bisa lebih baik,” katanya.
Pada beberapa sesi latihan terakhir, Djanur memang memberi latihan ekstra pemain untuk melakukan finishing. Saat menghadapi Persibat, PSMS banyak menciptakan peluang, namun hanya satu yang berbuah gol lewat open play dan satu penalti.
Apalagi PSMS harus bisa memanfaatkan kondisi tamu yang pincang. Laskar Mahesa Jenar bertandang ke Medan dengan hanya membawa 16 pemain. Tim besutan Subangkit itu tak akan diperkuat lima pemain inti.
Rio Saputra dan Safrudin Tahar dipastikan absen karena mendapat akumulasi kartu. Serta satu pemain depan lainnya, Hari Nur Yulianto yang masih harus menjalani hukuman PSSI berupa larangan bermain di tiga laga. Dua pemain lainnya M Yunus dan Erik absen lantaran masih dibelit cedera hamstring.