PTM Terbatas Harus Berhamba kepada Siswa, Bukan Pemerintah
"Tujuan perombakan kurikulum beserta strategy delivery yang baru adalah untuk menumbuhkan rasa senang belajar di sekolah," ucapnya.
Selain itu, kata Nur Rizal, asesmen yang menjadi perhatian utama pemerintah ke depan adalah terciptanya ekosistem yang memfasilitasi dan lingkungan belajar yang menyenangkan. Ekosistem itu mengarahkan guru menjadi fasilitator yang menuntun anak-anak selama belajar sehingga mampu menemukan solusinya sendiri dalam memecahkan persoalan nyata.
"Paradigma pendidikan kita harus diubah. Isu ini harus menjadi narasi utama bangsa ini dalam mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan masa depan," tuturnya.
Dia mengatakan, organisasi OECD menetapkan bahwa arah pendidikan ke depan harus berorientasi pada wellbeing siswa, yaitu keseimbangan intelektual, mental, fisik dan sosial.
Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia perlu melakukannya dengan pertama kali mengatasi rasa kebosanan siswa itu dengan proses belajar yang menyenangkan agar mereka kasmaran belajar.
"Jika anak kasmaran, maka motivasi belajarnya muncul dari dorongan internal diri, bukan faktor eksternal karena itu hentikan cara-cara lama dan melakukan penataan ulang cara-cara baru," katanya. (esy/jpnn)