Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Puasa Lokal

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu, 03 April 2022 – 07:08 WIB
Puasa Lokal - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Secara mata, terbit 2 derajat belum bisa dilihat. Namun secara ilmiah, meski baru 2 derajat bulan sudah terbit.

Baca Juga:

Perbedaannya tinggal mana yang dipegang: sudah terbit atau sudah bisa dilihat.

Saya ikut orang yang lebih pintar dari saya saja –apalagi kalau yang lebih pintar itu memulai puasanya belakangan.

Namun, sebenarnya saya punya pendapat sendiri: perlunya otonomi daerah dalam menentukan dimulainya puasa. Puasa ditentukan secara lokalitas.

Demikian juga Lebaran. Jatuh pada tanggal berapanya ditentukan tidak secara nasional.

Kita sudah biasa menerima perbedaan berdasar lokalitas itu: waktu azan Magrib di Surabaya berbeda dengan di Jakarta. Apalagi di Makassar, Ambon, dan Jayapura. Atau di Palembang, Padang, Medan, dan Aceh. Demikian pula azan subuh dan waktu salat lainnya.

Kita tidak pernah heboh kenapa azan Magrib di Makassar berbeda dengan di Jakarta. Mungkin kita justru heboh kalau waktu azannya disamakan.

Sudah merupakan kenyataan bahwa wilayah Indonesia ini memanjang ke timur. Saya membuka Google kemarin. Azan Magrib di Jayapura pukul 15.43 WIB. Azan Magrib di Sabang pukul 18.48. Selisihnya 3 jam lebih.

Maka sudah saatnya dimulainya puasa pun diatur seperti azan Magrib. Beda kota beda mulai puasanya. Kian ke barat kian awal hari puasanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Dahlan Iskan

    Lia Simple

    Kamis, 16 Mei 2024 – 07:07 WIB
    Lia Simple - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Lia James

    Rabu, 15 Mei 2024 – 07:07 WIB
    Lia James - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Lia Camino

    Selasa, 14 Mei 2024 – 06:47 WIB
    Lia Camino - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    James Surip

    Senin, 13 Mei 2024 – 07:07 WIB
    James Surip - JPNN.com
X Close