Publik Nilai PM Gagal, Perlu Atasi Masalah Sosial
Minggu, 14 Agustus 2011 – 15:19 WIB
LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron harus kembali menerima pukulan telak. Belum lagi kelar urusan skandal penyadapan telepon oleh tabloid News of the World yang melibatkan mantan juru bicaranya, Andy Coulson, kali ini pemerintahannya diguncang kerusuhan masal di jantung ibu kota. Kerusuhan yang berawal dari penembakan Mark Duggan hingga tewas oleh polisi di Tottenham, utara London, tersebut malah meluas ke beberapa kota di Inggris. Yang lebih parah, kerusuhan itu disertai aksi penjarahan masal dan pembakaran sejumlah gedung. Sedikitnya, lima orang tewas dalam kerusuhan tersebut. Sekitar 2.250 orang telah ditangkap. Lebih dari 700 di antaranya telah didakwa dan disidangkan di pengadilan.
Insiden selama empat hari itu merupakan kerusuhan terburuk di Inggris dalam satu dekade terakhir ini. Jurnalis dan kolumnis terkemuka Matthew d"Ancona pun menilai kerusuhan tersebut sebagai ujian terbesar atas keberanian dan kepemimpinan Cameron.
"Faktanya, langkah yang diambil Cameron selama ini lebih banyak diambil sebagai konsekuensi dari kalkulasi politik dibandingkan refleksi dari perasaan empatinya atas kecemasan masyarakat negeri ini," tulis d"Ancona di koran London Evening Standard pada Rabu lalu (10/8).
LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron harus kembali menerima pukulan telak. Belum lagi kelar urusan skandal penyadapan telepon oleh tabloid
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Menjelang Perayaan Natal, Discovery Ancol Persembahkan Chrismast Tree Lighting
-
Pertama Kali Bermain Film Horor, Rachel Vennya Ingin Keluar Dari Zona Nyaman
-
Salam Rancage Membuat Olahan Sampah Kertas Menjadi Produk Premium
-
Bentrok Ormas di Pekanbaru, Polda Jatim Buru Seluruh Pelaku | Reaction JPNN
-
Ridwan Kamil: Saya Harus Memuji Pak Anies
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
Jumat, 22 November 2024 – 16:36 WIB - Eropa
Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
Jumat, 22 November 2024 – 11:59 WIB - Asia Oceania
Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
Rabu, 20 November 2024 – 18:02 WIB - Amerika
Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
Selasa, 19 November 2024 – 12:33 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
Senin, 25 November 2024 – 09:48 WIB - Dahlan Iskan
Mampir Guyon
Senin, 25 November 2024 – 07:27 WIB - Hukum
Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
Senin, 25 November 2024 – 08:06 WIB - Politik
Demi Hal Ini Istri Dokter Rayendra Rela Bayar Puluhan Juta Rupiah ke Oknum Komisioner KPU Kota Bogor
Senin, 25 November 2024 – 11:30 WIB - Humaniora
Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
Senin, 25 November 2024 – 07:31 WIB