Publikasi Ilmiah Indonesia Terbanyak di ASEAN, Menristek Bambang Belum Puas
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir ini, jumlah publikasi ilmiah Indonesia tertinggi di negara-negara ASEAN.
Namun, posisi teratas ini tidak membuat Menristek Bambang puas.
"Memang, jumlah publikasi ilmiah kita bergerak secara eksponensial dan berhasil merajai ASEAN mulai tahun 2018 sampai saat ini. Namun, itu baru dari sisi kuantitas, belum kualitas. Saya ingin ke depan yang kita kejar bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas," kata Menristek Bambang saat pengumuman 500 peneliti terbaik Indonesia berdasarkan SINTA Series 2020 secara daring, Kamis (28/5).
Untuk meningkatkan kualitas jurnal ilmiah, lanjutnya, Kemenristek/BRIN memiliki SINTA yang coverage-nya lebih luas yang tidak hanya menggunakan Scopus sebagai basis datanya.
SINTA mencakup semuanya menggabungkan basis data publikasi dalam Google Scholar dan Scopus ditambah dengan basis data jurnal nasional terakreditasi SINTA yang dikategori S1 sampai S6 yang juga bisa di-setting tiga tahun terakhir.
Ranking yang nanti keluar berdasarkan SINTA ini menurut dia, sudah mencakup semuanya.
Ranking SINTA 2020 ini merupakan ranking kinerja publikasi penelitian dari peneliti atau dosen yang mencakup kuantitas publikasi internasional dan nasional serta kualitas yang diukur dari jumlah sitasi artikel serta kategori jurnal.
"Kami harapkan ranking ini benar-benar menggambarkan kondisi yang paling komprehensif dari produktivitas dan kualitas peneliti dan dosen di Indonesia,” ujar Menteri Bambang.