Pujian Bamsoet untuk Ikhtiar dan Kiprah Dubes Tantowi Yahya
jpnn.com, WELLINGTON - Ketua DPR Bambang Soesatyo meyakini pertemuannya dengan pimpinan parlemen Selandia Baru akan meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negeri di Pasifik Selatan itu. Selama berada di Selandia Baru, Bamsoet -panggilan akrabnya- telah bertemu Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard, Komite Pembangunan Ekonomi Parlemen Selandia Baru, serta berdiskusi dengan akademisi dari Victoria University of Wellington.
Bamsoet juga telah bertemu dengan Diaspora Indonesia, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa asal tanah air di Selandia Baru. Puncak kunjungan Bamsoet adalah menghadiri konser persahabatan Indonesia-Selandia Baru.
"Selama di Wellington, saya dan delegasi dari DPR RI telah berkunjung dan diterima secara hangat oleh Parlemen Selandia Baru yang dipimpin langsung oleh Mr. Trevor Mallard. Dalam pertemuan tersebut, selain untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara, juga dibahas masalah-masalah strategis di bidang politik dan ekonomi," ujar Bamsoet di sela-sela jamuan makan malam di rumah Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya di Wellington, Sabtu (10/11).
Sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi ikut dalam rombongan Bamsoet. Antara lain Mukhamad Misbakhun dan Ahmadi Noor Supit dari Golkar, Masinton Pasaribu (PDI Perjuangan), Aboe Bakar Alhabsy (PKS) dan Akbar Faizal (NasDem).
Ada pula sejumlah pemimpin redaksi dari berbagai media Indonesia yang ikut pada pertemuan itu. Antara lain Suryopratomo, Karni Ilyas, Bens Leo, Wahyu Muryadi, Rosiana Sillahai, Ilham Bintang, Timbo Siahaan dan Primus Dorimulu.
Bamsoet menjelaskan, rombongan delegasi DPR RI juga berdiskusi dengan akademi dari Universitas Victoria mengenai kebijakan politik luar negeri Indonesia. Diskusi dipimpin langsung Profesor David Capie dan dihadiri para guru besar, dosen serta mahasiswa.
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan mengenai kemajuan demokrasi di Indonesia setelah 20 tahun reformasi. Dengan keberhasilan membangun institusi demokrasi, menyelenggarakan pemilu secara demokratis dan damai, membangun kebebasan pers serta otonomi daerah, Indonesia kini tumbuh menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
"Tantangan yang dihadapi dalam demokrasi Indonesia saat ini adalah semakin luas dan besarnya peran media sosial dalam membangun opini dan memengaruhi kehidupan politik di Indonesia," kata Wakil ketua umum Pemuda Pancasila itu.