Puluhan Calon Jemaah Haji Merasa Ditipu
Senin, 31 Oktober 2011 – 08:20 WIB
Dengan mengenakan baju kebaya dan kerudung hitam, Adha yang mengikuti program Haji plus dari PT Holyland Abadi meminta kembali uangnya dan membatalkan rencananya untuk menunaikan ibadah haji di tahun ini. "Kami merasa ditipu, karena pihak pengelola yang diketahui bernama Agus berjanji pada tanggal 5 Oktober 2011 kami bernagkat, kemudian diundur lagi di tanggal 25, 26, 29 dan terkakhir tangal 30 kami diundang kerumahnya untuk makan. Ternyata, Pak Agus menjelaskan kalau kami batal berangkat haji karena ada kesalahan dari Departemen Agama (Depag) yang belum juga mengeluarkan visa dari keduataan," jelasnya sembari menambahkan kalau dirinya, Senin (31/10) akan kembali lagi dengan membawa notaris.
Calon jemaah lainnya, yang dijanjikan akan berangkat menunaikan ibadah haji oleh pihak pengelola, diwajibkan membayar kekurangan uang pendaftaran sebesar Rp19 juta. Ternyata, setelah dibayarkan dirinya juga batal berangkat haji. "Pihak pengelola menghubungi saya akan berangkat haji tahun ini, dengan syarat harus bisa melunasi seluruh kekurangan. Tetapi apa hasilnya, saya tidak jadi berangkat. Padahal saya sudah menggadaikan seluruh perhiasan ke pegadaian agar bisa bernagkat tahun ini," katanya yang meminta namanya tidak disebutkan dengan berlalu meninggalkan PT Holyland Abadi.
Sedangkan Calon jemaah Haji lainnya, Masri Harahap yang sudah membayar Rp60 juta lebih sejak awal Tahun 2010 juga merasa kecewa dengan pengelola yang menjanjikan akan berngkat tahun ini. "Awalnya kami mendaftar mengeluarkan biaya sekitar Rp55 juta. Setelah itu, ada penambahan biaya dari Depag yang dibebankan kepada kami juga sudah kami bayarkan. Saya lupa berapa nilainya, tetapi jumlah keseluruhan yang sudah kami bayar sebanyak Rp60 juta lebih," ungkap anaknya, Yanti yang datang untuk mempertanyakn pembatalan kebernagkatan orang tuanya.