Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Puluhan Perusahaan Tiongkok Ikut Menindas Muslim Uighur, Ini Daftarnya

Rabu, 22 Juli 2020 – 05:59 WIB
Puluhan Perusahaan Tiongkok Ikut Menindas Muslim Uighur, Ini Daftarnya - JPNN.COM
Muslim Uighur di Xinjiang. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menambahkan 11 perusahaan Tiongkok dalam daftar hitamnya karena mereka diyakini terlibat pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur di Xinjiang, daerah otonom di wilayah barat Tiongkok.

Pihak departemen mengatakan 11 perusahaan itu menggunakan pekerja paksa dari etnis Uighur serta kelompok minoritas muslim lain di Tiongkok.

Termasuk dalam daftar itu adalah sejumlah pabrik tekstil dan dua perusahaan yang disebut pemerintah AS melakukan analisis genetik untuk menekan pekerja dari Uighur dan kelompok minoritas muslim lain.

Perusahaan yang dimasukkan dalam daftar hitam pemerintah AS tidak dapat membeli barang dari perusahaan AS tanpa mendapat persetujuan dari Pemerintah AS

AS telah tiga kali memasukkan sejumlah perusahaan Tiongkok dalam daftar hitam. Sebelumnya, pemerintah menyebut 37 perusahaan terlibat dalam aksi represi Tiongkok di Xinjiang.

"Beijing aktif mendukung praktik kerja paksa serta pengumpulan dan skema analisa DNA yang tercela untuk menekan warganya," kata Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, Senin (20/7).

Salah satu perusahaan Tiongkok yang masuk dalam daftar hitam itu adalah Nanchang O-Film Tech, pemasok utama komponen iPhone dari Apple, Amazon.com Inc, dan Microsoft. Sejauh ini, tiga perusahaan AS itu belum memberi tanggapan terkait masalah tersebut.

Menurut Senator Mark Rubio, daftar hitam itu juga memuat dua anak perusahaan Beijing Genomics Institute, firma yang terikat dengan Pemerintah Tiongkok.

Amerika Serikat memasukkan puluhan perusahaan Tiongkok yang terlibat terhadap penindasan terhadap muslim Uighur ke dalam daftar hitam

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close