Pupuk Indonesia Penuhi Ketersediaan Pupuk Bersubsidi, Wamentan Beri Apresiasi
jpnn.com, ACEH - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani jauh lebih baik setelah pemerintah memutuskan meningkatkan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton dari yang sebelumnya sebesar 4,75 juta ton.
Hal ini disampaikan Sudaryono setelah melakukan kunjungan kerja ke pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (12/8).
Dirinya mengapresiasi komitmen Pupuk Indonesia dalam memenuhi ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
”Ketersediaan pupuk InsyaAllah bisa lebih baik, jumlah yang sudah disetujui Pemerintah 9,5 juta ton saya kira sudah double dibandingkan sebelumnya, dan itu artinya lebih baik. Saya sudah cek ke mana-mana para petani sudah mengatakan lebih baik daripada sebelumnya dari sisi ketersediaan pupuk, hanya memang ada masalah minor satu dua apakah itu distribusi, apakah pengecer dengan distributor yang mungkin tidak cukup uang untuk menebus, mungkin itu yang harus kami perbaiki,” papar dia.
Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia Wono Budi Tjahyono menyebut Pupuk Iskandar Muda sebagai bagian dari PT Pupuk Indonesia siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi seluruh petani terdaftar di wilayah Sumatera Bagian Utara termasuk Aceh sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Pemerintah.
”Sebagai BUMN yang menerima mandat sebagai produsen dan distribusi pupuk bersubsidi, tentunya kami siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar secara nasional, termasuk para petani terdaftar di Sumatera Bagian Utara dan Aceh," tutur dia.
Pupuk Indonesia menyambut baik keputusan pemerintah yang telah meningkatkan volume subsidi pupuk dua kali lipat dari yang semula sebesar 4,75 juta ton menjadi 9,55 juta ton sampai akhir 2024.
Penambahan alokasi subsidi ini ditujukan kepada empat jenis pupuk, yaitu Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan yang terbaru adalah pupuk Organik.