Putu Rudana BKSAP Bicara Kesetaraan Gender di Sidang WAIPA
Putu menyampaikan bahwa perempuan juga harus diberikan ruang berekspresi dalam memimpin republik tercinta ini.
Dia meyakini perjuangan perempuan ini bisa lebih memaksimalkan peran dan fungsi parlemen di bidang legislasi, budgeting, maupun pengawasan.
"Bisa juga, misalnya kalau bakal calon presidennya laki-laki, bisa bakal calon wakil presidennya itu perempuan. Demikian pula dengan pencalonan dalam pilkada di berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.
Menurut Putu, parlemen Indonesia banyak ketinggalan dari berbagai negara yang parlemennya terdapat banyak perempuan, seperti di negara-negara Afrika.
Di sisi lain, angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia masih tinggi, yakni mencapai 457.895 kasus pada 2022 mengacu data Komnas Perempuan.
"Ini harus kita respons dengan cepat. Perempuan harus lebih banyak masuk di parlemen dan menjadi pemimpin negara ini. Jangan sampai kita ketinggalan dari Afrika, di mana parlemennya banyak perempuan," ucap Putu Rudana.(fat/jpnn)