Raih Perunggu OSN 2019, Siswa SMP Cahaya Rancamaya Juarai IJSO Qatar
jpnn.com, BOGOR - Siapa yang menyangka, Muhammad Adyan Dafi peraih perunggu di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019, malah bisa melejit di ajang internasional.
Siswa kelas IX SMP Cahaya Rancamaya Bogor itu bahkan bisa mengalahkan para peraih medali emas dan perak OSN 2019, sehingga dipilih mewakili tim pelajar Indonesia di International Junior Science Olympiad (IJSO).
Dalam ajang IJSO 2019 yang berlangsung pada 3-12 Desember di Doha, Qatar dan diikuti 70 negara, Muhammad Adyan Dafi, berhasil mengharumkan nama Indonesia. Bersama lima kawannya, tim pelajar Indonesia menyumbang 6 medali yaitu lima perak dan satu perunggu.
Dafi yang dalam OSN hanya meraih perunggu, di IJSO bisa menyumbang perak. Namun, capaian ini tidak membuat remaja kelahiran Palangkaraya, 16 Februari 2005 puas. Kegembiraannya tidak 100 persen karena tadinya dia dan timnya menargetkan emas.
"Senang sih senang, cuma enggak terlalu. Saya sedih juga karena dua tahun Indonesia belum meraih emas di IJSO," kata Dafi yang ditemui di sekolahnya, Senin (16/12).
Dia menceritakan, muasal bisa ikut olimpiade sains. Anak kedua dari dua bersaudara ini sejak SD sudah tertarik dengan sains. Apa lagi kakaknya juga juara olimpiade sains.
Dafi mengaku sejak kelas tiga SD, sudah diikutkan orangtuanya ke bimbingan belajar. Namun, kelas lima SD, Dafi ikut bimbel khusus olimpiade. Sebagai bahan belajarnya, remaja yang kurang suka dengan pelajaran bahasa ini menggunakan soal-soal olimpiade kakaknya.
Hasilnya tidak sia-sia, siswa SDN 4 Menteng Palangkaraya ini meraih emas di OSN 2016 Palembang. Prestasi gemilang Dafi ini dilirik Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School yang menawarkan beasiswa full. Tawaran itu langsung disambut Dafi dan orang tuanya.