Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Raja Badai Lumpuhkan Hong Kong dan Macau

Senin, 17 September 2018 – 08:10 WIB
Raja Badai Lumpuhkan Hong Kong dan Macau - JPNN.COM
Badaisuper Mangkhut menghantam pesisir Tiongkok, mengakibatkan Hong Kong dan Makau lumpuh sementara. Foto: AFP

Di tepi pantai, ombak tinggi menghantam dan membuat ikan-ikan terbawa ke jalanan. Berbagai media sosial di Hong Kong dipenuhi video gedung-gedung yang bergoyang terkena embusan angin.

"Ketika berdiri, saya bisa merasakan lantai bergetar seperti gempa. Ketika berbaring, saya merasa tempat tidur saya bergerak. Saya merasa pusing, rasanya seperti naik kapal feri," ujar Erica Cheung King-chi seperti dilansir South China Morning Post.

Dia tinggal di lantai 26 apartemen yang menghadap laut Aberdeen. Situasi itu berlangsung setidaknya selama tiga jam.

Bagaimana kondisi warga negara Indonesia (WNI)? Hingga berita ini ditulis pukul 23.00 WIB, belum ada laporan adanya korban dari WNI.

Konjen RI di Hong Kong Tri Tharyat mengungkapkan, pihak KJRI telah mengeluarkan peringatan melalui media sosial resmi KJRI terhadap seluruh WNI yang tinggal di Hong Kong. "Sejak Sabtu pagi sudah kami perintahkan untuk waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah," katanya kemarin.

Belum ada pergerakan signifikan dari para WNI yang tinggal di Hong Kong. Baru ada sekitar sepuluh pekerja migran yang mengungsi ke selter TKI di Makau.
"Hingga hari ini belum kami terima adanya laporan WNI yang menjadi korban. Kami akan pantau terus perkembangannya," kata Tri.

Tri mengungkapkan belum bisa memperkirakan risiko maupun akibat dari badai Mangkhut yang menerjang Hong Kong. Dia menyatakan, WNI tersebar merata di hampir seluruh wilayah Hong Kong.

Daerah yang paling diwaspadai, kata Tri, adalah yang berada di pinggir pantai karena ada risiko gelombang tinggi dan daerah perbukitan yang rawan longsor.

Makau dan Hong Kong lumpuh sementara. Topan super Mangkhut menyapu dua wilayah otonomi khusus Tiongkok itu kemarin, Minggu (16/9)

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News