Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ramalannya Jitu, Ingatkan Potensi Gempa Selat Sunda

Rabu, 24 Desember 2014 – 14:37 WIB
Ramalannya Jitu, Ingatkan Potensi Gempa Selat Sunda - JPNN.COM
KONSISTEN: Danny Hilman di lokasi penelitian kegempaan di wilayah Sumatera. Hasil penelitiannya meramalkan potensi gempa besar di Selat Sunda. Foto: Danny Hilman for Jawa Pos

Bagaimana kalkulasinya? Danny menyebut, potensi gempa sebanding dengan dimensi sumber gempa. Jika diukur panjang zona subduksi (megathrust) dari Pulau Enggano–Selat Sunda–Pangandaran yang sekitar 450 kilometer, kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat Sunda–Jawa Selatan diperkirakan 6 cm per tahun.

Dengan data tersebut, Danny bisa mengalkulasi berapa potensi gempa Sulat Sunda. Perhitungannya rumit, rumusnya membuat dahi orang awam langsung berkerut. ’’Intinya, gempa di Selat Sunda itu bisa setara dengan gempa Aceh 2004,’’ ujarnya.

Menurut Danny, proyeksi tersebut harus menjadi panduan bagi pemerintah untuk menyusun mitigasi risiko. Tujuannya, jika suatu saat nanti gempa benar-benar terjadi, pemerintah dan masyarakat sudah siap. Persiapan semacam itulah yang berhasil menyelamatkan ribuan nyawa penduduk Jepang dan Los Angeles, Amerika Serikat, karena mereka sudah mengantisipasi datangnya gempa besar.

’’Kita memang tidak pernah tahu pasti kapan gempa itu akan terjadi. Tapi, saya tidak pernah bosan mengingatkan pemerintah tentang hal ini. Bukan menakut-nakuti, tapi agar semua waspada,’’ katanya.

Passion atau gairah Danny dalam menggeluti gempa memang total. Saat rekan-rekannya sesama ahli geologi menikmati materi melimpah dengan bekerja di perusahaan-perusahaan minyak dan gas, Danny tetap konsisten menekuni gempa sebagai peneliti di LIPI dan dosen di almamaternya, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Minat Danny pada fenomena alam tertanam sejak masa kanak-kanak. Bersama rekan-rekannya, anak kedua di antara tiga bersaudara itu hampir tiap hari menjelajahi hutan karet tempat ayahnya, H Ahmad Natawidjaja, bekerja.

Minat tersebut terus terjaga saat dia menempuh pendidikan S-1 di Jurusan Geologi ITB, lalu melanjutkan program master geologi di Auckland University, Selandia Baru, kemudian menuntaskan S-3 di California Institute of Technology, AS.

’’Gempa adalah misteri alam, begitu menarik untuk diteliti. Kalau soal rezeki, itu urusan Tuhan,’’ ucapnya. (*/c10/ari)

INDONESIA adalah negeri langganan gempa. Namun, ironisnya, ilmuwan yang mendalami ilmu gempa bisa dihitung dengan jari. Salah satunya Danny Hilman

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close