Rasa Bosan Bisa Ciptakan Kreativitas loh, yuk Ketahui Caranya
Saat tes EEG dilakukan, peneliti menugaskan para peserta yang merasa bosan untuk mengubah delapan kubus virtual di layar komputer masing-masing. Kegiatan tersebut berlangsung 10 menit dan peserta masih menggunakan “topi” EEG untuk diukur aktivitas otaknya saat melakukan tugas yang membosankan.
Kondisi otak tergantung respons individu terhadap kebosanan
Uji coba tersebut menghasilkan sebuah “peta” gelombang otak yang melukiskan adanya aktivitas di area frontal kanan dan frontal kiri otak saat merasa bosan. Untuk diketahui, dr. Nadia Octavia dari KlikDokter mengatakan bahwa otak bagian frontal berperan penting untuk ingatan, menyelesaikan masalah, kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi, serta spontanitas.
Mereka yang merespons tugas membosankan dengan sikap positif membuat bagian frontal kiri lebih aktif. Sebaliknya, peserta studi yang mengalami emosi negatif saat melakukan tugas membosankan membuat bagian frontal kanan lebih aktif.
Dengan kata lain, orang-orang yang mudah bosan dan langsung patah semangat ataupun cenderung marah-marah saat kebosanan melanda lebih menunjukkan aktivitas di area otak kanan. Sedangkan, mereka yang baik-baik saja terhadap rasa bosan dan bisa mengatasinya lebih mengaktifkan bagian otak sebelah kiri.
Kesimpulannya, yang terjadi pada otak saat bosan sangat bergantung dengan bagaimana Anda merespons situasi tersebut. Jika Anda menanggapinya dengan baik, maka otak frontal kiri yang lebih aktif. Sedangkan, bila Anda menanggapinya dengan emosi negatif, maka otak frontal kanan yang lebih aktif.
Bagaimanapun cobalah untuk menyikapi perasaan bosan dengan cara-cara yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Lakukan kegiatan positif yang menyenangkan agar rasa bosan bisa segera teratasi. Bila perlu, pergilah ke tempat dengan suasana yang berbeda agar perasaan bosan bisa berubah menjadi hal yang memicu kreativitas.(NB/ RVS/klikdokter)