Ratu Tisha Sebut Torehkan 5 Prestasi Ini Selama jadi Sekjen PSSI
jpnn.com, JAKARTA - Ratu Tisha Destria sudah mundur dari kursi Sekjen PSSI. Ada banyak hal yang menurutnya sudah dilakukan dan dia berharap perjuangan yang sudah dijalaninya tak berakhir begitu saja. Apa saja hal tersebut? Berikut JPNN merangkumnya dari pernyataan Ratu Tisha.
1. Bersama-sama kami telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi
Di era kepemimpinan Edy Rahmayadi, PSSI memang fokus untuk menggelar pelatihan, baik yang digelar oleh pusat maupun oleh provinsi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kursus Lisensi AFC Pro Liensi A, B, C, dan D. Total pelatih yang telah mengikuti kepelatihan ini mencapai 4.000 lebih pelatih. Demikian juga dengan kursus wasit.
Sekadar contoh, di 2019, di era sisa periode Edy dan awal kepengurusan M Iriawan, PSSI telah menggelar 24 kali kursus wasit dan menghasilkan ratusan wasit profesional, baik C1, C2 maupun C3, totalnya mencapai 1028 orang. Kemudian, untuk wasit FIFA pada periode 2018-2020 yang dihasilkan oleh PSSI ialah delapan wasit dan 11 asisten wasit.
Tak hanya itu, PSSI juga menghasilkan Referee Project Future U-25 dengan menelurkan 27 wasit muda di 2018 dan 40 wasit muda di 2019. Total wasit muda U-25, yang kini dimiliki PSSI mencapai 67 wasit.
2. Memutar rantai kompetisi Amatir dan Elit Usia Muda
Terakhir di 2019, PSSI memang getol memutar kompetisi usia muda. Ada tiga kompetisi kelompok umur yang bersinergi dengan klub Liga 1, yakni Liga U-16, Liga U-18 dan Liga U-20. Sementara dengan Asprov, PSSI memutar Piala Soeratin untuk jenjang U-13, U-15 dan U-17. Elite Pro Academy, menjadi nama baru kompetisi usia muda yang digagas oleh PSSI saat itu.
3.Membangun kerjasama dengan federasi kelas dunia dan menghidupkan lini usaha kreatif