Ray Chaerudin, Latih Anjing-Kucing selama Sebulan untuk Adegan 20 Detik
Sebelum dibawa ke lokasi syuting, dua hewan tersebut dikarantina di rumah Ray. Di situ, dua satwa itu dilatih secara intens. Saat pertama disatukan, bahasa tubuh si anjing memang ingin mengusir kucing. Namun, beberapa hari sebelum syuting, adegan yang diharapkan pun bisa dilakukan.
Ray mengaku mendapatkan trik-trik mengarahkan hewan secara otodidak. Dia mencontohkan saat diminta membuat adegan tikus got berjalan di sebuah jalur yang telah disiapkan. Adegan itu diambil untuk produk iklan.
’’Saya lupa judulnya. Tetapi, sutradara iklannya bule. Katanya, dia pernah menggarap klip video Black or White-nya Michael Jackson,’’ katanya. Merujuk pada situs Internet Movie Database (IMDB), sutradara yang dimaksud Ray adalah John Landis.
’’Saya tidak terlibat sejak praproduksi. Jadi, tak begitu tahu detailnya,’’ tambahnya.
Ray mengungkapkan, proyek itu diterimanya sangat mendadak. Dia ingat betul, saat menerima tawaran tersebut, dirinya sedang dalam perjalanan naik bus. Ray ditelepon seseorang sekitar pukul 18.00 dan diminta datang ke lokasi syuting pukul 21.00. Syaratnya, harus membawa tikus got untuk diambil gambarnya.
Kabar yang diterima Ray, tawaran itu diberikan mendadak karena art director tidak sanggup membuat adegan tikus seperti keinginan sutradara. Saat menerima tawaran tersebut, Ray bingung mencari tikusnya. Apalagi si sutradara tidak mau menggunakan tikus putih.
Ray akhirnya punya akal. Datanglah dia ke seorang teman yang rumahnya dekat pasar tradisional. Di sana, Ray mengundang beberapa warga untuk menangkap tikus. Yang berhasil menangkap seekor tikus diberi Rp 100 ribu.
Tawaran tersebut, rupanya, tidak menarik minat warga. Ray pun menaikkannya menjadi Rp 400 ribu bagi yang bisa menangkap tikus dalam kondisi baik (tanpa dipukuli).