Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Realisasi Pupuk di Bone Capai 79 Persen

Senin, 01 Juni 2020 – 17:49 WIB
Realisasi Pupuk di Bone Capai 79 Persen - JPNN.COM
Penyaluran pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, telah dilakukan sesuai alokasi yang ditetapkan dalam Permentan No. 10 Tahun 2020 Hingga 1 Juni 2020, realisasi pupuk di Bone telah mencapai 79 persen.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pupuk adalah kebutuhan yang sangat penting dalam pertanian. Oleh karena itu, Kementan akan memastikan distribusi pupuk tidak terhambat.

“Kami ingin petani menggenjot produksi hasil panen. Oleh karena itu, kami juga memastikan distribusi pupuk akan terus dilakukan. Tentunya berdasarkan pengajuan di e-RDKK agar pendistribusiannya tepat sasaran. Kami tidak ingin pupuk bermasalah karena pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia,” papar mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.

Sementara, Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy memastikan distribusi pupuk urea terus dilakukan di Bone dan Sulawesi Selatan.

“Dapat kami sampaikan, alokasi pupuk urea di Kabupaten Bone sebanyak 30.600 ton. Sedangkan penebusannya sudah mencapai 24.158 ton, atau realisasinya telah mencapai 79 persen hingga 1 Juni 2020. Sementara untuk Provinsi Sulawesi Selatan, alokasi pupuk sebanyak 233.691 ton, dan penebusan hingga 1 Juni 2020 mencapai 168.542 ton, atau sudah terealisasi sebanyak 72 persen,” terangnya.

Diakui Sarwo Edhy, jumlah pupuk bersubsidi ini mengalami pengurangan jika dibandingkan tahun lalu. Tahun 2019, alokasi pupuk bersubsidi untuk Sulawesi Selatan adalah 297.572 ton.

Sarwo Edhy berharap stok pupuk yang tersedia bisa dioptimalkan. Ia pun mengusulkan ke Distan provinsi untuk mempertimbangkan realisasi di kabupaten lain, jika memungkinkan dilakukan relokasi.

“Pengawalan ketat dilakukan KP3 dalam penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran. LBS di Bone memang terluas di Sulawesi Selatan. Kalau dari e-RDKK, dibutuhkan sebanyak hampir 3x LBS, belum termasuk kebutuhan untuk sub sektor perkebunan, hortikultura maupun peterbakan, sementara alokasi sangat terbatas, ditambah lagi adanya pengurangan alokasi karena dana subsidi turun tahun ini,” katanya.

DItjen PSP memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Bone, Sulsel telah mencapai 79 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close