Recovery Ekonomi Terhadang Problem Politik

Rabu, 24 Desember 2008 – 05:58 WIB

Erwin juga mengkritik perbankan. Menurut dia, pemerintah harus mendorong perbankan nasional agar melonggarkan kredit dan menurunkan suku bunga. Ini terutama untuk mendukung sektor properti. ”Sektor lain yang harus diselamatkan adalah properti. Industri ini harus tetap dijaga karena konstribusinya cukup besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja,” katanya.

Karena itu, Erwin berharap Bank Indonesia berperan aktif menjaga likuiditas perbankan nasional. ”Sayangnya, saat ini ada bank besar yang mempunyai kemampuan likuiditas bagus, tetapi tetap tidak mengucurkan kredit properti. Di sisi lain, ada bank kecil yang berani memberi kredit konstruksi maupun KPR, tetapi kesulitan likuiditas,” jelasnya.

Yang jelas, kata dia, pada 2009 tantangan akan lebih berat. Apalagi, setiap negara berusaha meningkatkan mutu dan kualitas produksinya. ”Pemerintah perlu mengupayakan berbagai langkah konkret untuk mendorong kinerja ekspor agar target surplus tercapai,” katanya. (yun/nw)

JAKARTA – Pemilu 2009 diharapkan tidak menjadi titik awal yang memilukan bagi pemulihan ekonomi nasional tahun depan. Kejadian 1999 diharapkan

• First «
• Prev
• 1
• 2
• 3