Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
Alumni pasca sarjana Universitas Gajah Mada itu bergarap tujuh kabupaten yang daerahnya bersentuhan langsung di kawasan Danau Toba di Tahun 2023 dapat menjalin kerja sama permanen dan sepakat membangun destinasi wisata di Kawasan Danau Toba.
Artinya setiap daerah harus mampu melahirkan produk dan menghadirkan destinasi-destinansi yang menjadi daya tarik sehingga wisatawan tidak monoton hanya menikmati keindahan alam Danau Tona.
"Produk yang dikemas pun harus punya khas daerah masing-masing dan tidak saling berkompetisi," ujarnya.
Jujur, sebut Sanggam Hutapea, selain keindahan alam Danau Toba, masih banyak potensi yang layak jadi destinasi wisata seperti penenun Ulos di Toba, Jejak peninggalan Dinasti Sisingamangaraja di Bakkara Humbang Hasundutan, Istana Presiden Sukarno di Parapat, dan ada danau di atas pulau Samosir yakni Danau Sidihoni. Sementara di Tapanuli Utara sangat potensial sebagai kawasan wisata rohani.
Bahkan, sebut Sanggam Hutapea, salah satu contoh kreatif yakni bagaimana mengemas narasi untuk mengisahkan Tugu-Tugu Marga yang ada di Tapanuli menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan. Tugu-tugu marga itu harus dinarasikan sebab kalau hanya sekedar tugu maka daya tariknya kurang. Perlu kreativitas, termasuk bagaimana kreatif mengemas produk produk lokal," tandasnya.
Karenanya tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba harus bekerja keras menggali dan mengembangkan potensi-potensi.
"Jika Pemerintah daerah proaktif merangkul BUMN (Badan Usaha Milik Negara ), saya kira hal ini bukanlah hal yang susah. Perlu diingat bahwa untuk membangun pariwisata, pemerintah daerah harus proaktif,” tegas Sanggam Hutapea.
Fasilitas Rumah Sakit Memadai