Refleksi Akhir Tahun Terkait Kawasan Pariwisata Danau Toba
Mereka-mereka (20 tahun lalu) mengenal Danau Toba, tentu sudah pada tua. Jadi harus disadari karena sudah 20 tahun terputus maka diperlukan terobosan untuk mengenalkan pariwisata Danau Toba itu kembali ke pasar potensial.
Sebagai pelaku pariwisata aktif, Sanggam Hutapea berpandangan untuk promosi kawasan destinasi Danau Toba saat ini, penopangnya adalah pasar dalam negeri. Kalau pasar luar negeri (wisatawan manacanegara) butuh waktu.
Sebab, Sanggam lebih mendorong promosi diintensifkan untuk pasar domestik dengan melakukan rekayasa-rekayasa mendatangkan wisatawan domestik ke Danau Toba
Kata kuncinya tujuh pemerintah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba yakni, Kabupaten Samosir, Dairi, Pakpak Barat, Tanah Karo, Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara proaktif menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah di provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia.
Selanjutnya, menawarkan kunjungan ke Danau Toba dengan memberikan berbagai kemudahan seperti diskon yang besar untuk penginapan.
Kemudian menggencarkan kegiatan -kegiatan bagi pelajar dan mahasiswa.
Sanggam Hutapea pun menyarankan peran aktif Pemda mengimbau diaspora orang Batak yang banyak di perantauan guna datang berwisata ke Danau Toba.
Jika tidak ada upaya dan kerja keras menggali potensi- potensi terpendam di kawasan Danau Toba, maka perubahan dan pembenahan yang bisa membuat wisatawan tertarik tidak akan terjadi.