Rencana Bulog Salurkan Beras ke ASN Dinilai Berbahaya
Dia juga mengakui salah satu penyebab rendahnya serapan Bulog terhadap gabah kering panen (GKP) dari petani karena masalah penyaluran.
Angka penyerapan belum sesuai dengan apa yang telah ditargetkan.
"Mungkin bahasa kasarnya, Bulog agak ogah-ogahan. Dalam pengertian, kenapa serapannya belum banyak, karena Bulog juga bingung penyalurannya seperti apa. Apalagi penyaluran itu kan sebagai bentuk bagi Bulog untuk mendapatkan pendapatan," ujar Ilman.
Menurutnya, rendahnya serapan Bulog dari GKP petani lokal juga disebabkan karena rendahnya harga pokok penjualan (HPP). Para petani lebih memilih menjual gabah kepada para tenggkulak.
Untuk itu, usul dia, salah satu hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengkaji ulang keberadaan HPP.
Diketahui, Menko Perekonomian tengah mencari cara yang terbaik agar stok beras impor yang saat ini tertahan di sejumlah gudang Perum Bulog dapat tersalurkan ke masyarakat.
Alasannya, apabila tidak segera disalurkan dan dikonsumsi oleh masyarakat, maka kualitas beras hasil impor tahun lalu tersebut akan semakin menurun.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui, saat ini Perum Bulog kesulitan menyalurkan beras lantaran tidak lagi memiliki saluran yang tepat, seperti sebelumnya yakni melalui Program Beras Sejahtera (Rastra). (tan/jpnn)