Rendah, Penerjemahan Karya Sastra
Jumat, 20 Mei 2011 – 07:10 WIB
Putu Wijaya tak menyangkal bahwa sastra Indonesia kurang dikenal di luar negeri. "Saat saya menghadiri festival sastra Horisonte di Berlin, seorang penyair Amerika terkejut begitu tahu saya berasal dari Indonesia. Dia tak menyangka, di Indonesia ada pengarang. Setahunya Indonesia hanya ada seni pertunjukan tradisional saja," ungkap pria asal Bali tersebut.
Dewi "Dee" Lestari pun mengaku miris dengan minimnya kegiatan penerjemahan karya sastra lokal dalam bahasa Inggris. Sebagai pengarang, dia cukup merugi dengan kondisi tersebut. "Ketika menghadiri sebuah festival sastra di Australia, saya cukup malu karena tak dapat menunjukkan karya saya yang telah diterjemahkan," katanya.
Dewi menambahkan, penerjemahan karya sastra merupakan kegiatan yang cukup penting Mengingat, sastra bukan sekadar cerita. Sastra merupakan cerminan dari bangsa dan bisa menjadi duta bangsa yang cukup penting di kancah internasional. "Sastra yang baik akan menjadi public relation yang baik pula di dunia international," imbuh mantan personel Rida Sita Dewi tersebut. (ign)