Resmikan RSU Syubbanul Wathon, Wapres Ma'ruf Puji Kolaborasi PBNU dan Lippo
Menurut Mochtar, banyak aspek yang membuat tingkat kemiskinan di daerah-daerah terpencil meningkat. Salah satunya karena petani yang menjual hasil buminya harus melalui banyak lapisan sehingga harga jualnya rendah.
"Kemudian petani beli kebutuhan sehari-hari harus jauh lebih mahal dari orang kota membeli barang. Di desa kadang-kadang ada sekolah tapi tidak ada guru yang baik. Ini menyebabkan anak-anak di desa tak sepintar anak-anak di kota. Di desa kadang-kadang penyakit ringan, tapi karena tidak punya fasilitas dan dokter yang baik, jadi bencana yang serius," kata dia.
Oleh karena itu Mochtar mengharapkan RSU Syubbanul Wathon mampu memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat setempat. "Saya kira dengan usaha ini, kami bisa wujudkan pengentasan kemiskinan," kata Mochtar.
Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengharapkan RSU Syubbanul Wathon menghadirkan pelayanan kesehatan modern dan bermutu tinggi. Kiai Said juga mengharapkan keberadaan RSU itu membuka lapangan kerja bagi tenaga lokal.
"Kami berharap kehadiran RSU Syubbanul Wathon membawa manfaat dan berkah bagi masyarakat Tegalrejo dan Magelang," kata dia.
RSU Syubbanul Wathon merupakan rumah sakit pertama hasil kemitraan PBNU dan Lippo Group melalui Siloam Hospitals. Pembangunannya dimulai pada 2018.
Beragam pelayanan dan fasilitas dihadirkan di rumah sakit berkapasitas 122 tempat tidur itu. Antara lain instalasi gawat darurat, laboratorium dan farmasi yang beroperasi 24 jam, serta fasilitas penunjang seperti ultrasonografi dan X-ray.
RSU Syubbanul Wathon juga menyerap tenaga kerja lokal yang telah menjalani pelatihan intensif agar mampu memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Sebagai bentuk dukungan Siloam Hospitals Group terhadap program pemerintah yang tercakup dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), RSU Syubbanul Wathon sejak 1 November 2019 telah melayani pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.(tan/jpnn)