Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rizal Ramli Sanjung Kinerja Menteri Pertanian

Jumat, 01 Juni 2018 – 04:45 WIB
Rizal Ramli Sanjung Kinerja Menteri Pertanian - JPNN.COM
Mentan Amran Sulaiman dan Rizal Ramli. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli mengakui keberhasilan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membela petani Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Rizal Ramli saat menggelar pertemuan bersama Menteri Pertanian dan Asosiasi Pengusaha Bumi Putra Nusantara Indonesia.

Menurut Rizal Ramli, Menteri Amran sangat berpihak terhadap nasib petani Indonesia dan sangat all out dalam meningkatkan kedaulatan pangan di Indonesia, meski banyak tekanan dari pihak pemegang kuota impor.

“Pertemuan dengan Mentan, saya sangat apresiasi keberpihakan Pak Amran terhadap nasib petani seluruh Indonesia. Kebijakan yang diambil all out untuk meningkatkan kedaulatan pangan, walaupun terlalu banyak kepentingan, terutama oleh pemegang kuota impor yang dengan sengaja menciptakan kelangkaan buatan atau artificial scarcity,” kata Rizal Ramli kepada wartawan, Kamis (31/5).

Dikatakan mantan Menteri Kemaritiman itu, ciri-ciri artificial scarcity ini tak sejalan dengan kebutuhan bangsa saat ini, dimana impor tak begitu dibutuhkan.

“Ciri-ciri artificial scarcity sebetulnya kebutuhannya tak benar-benar butuh impor, tapi bulog dulu tak melakukan aktifitas pasar yang cukup agar naik ya jastifikasi untuk impor,” ujarnya.

Tokoh nasional asal Sumatera Barat itu menuturkan, bila hal ini terus dibiarkan maka Indonesia akan terus ketergantungan dengan impor. Bahkan, para petani Indonesia ke depan akan menurunkan hasil produksi mereka lantaran kebijakan impor dilakukan saat petani melakukan panen raya.

“Timing dari impor selalu diupayakan dalam waktu panen, sehingga terjadi apa yang disebut perpecual dependent, ketergantungan terus menerus. Kalau misalnya impor bawang dilakukan saat panen bawang, petani bawang tahun depan akan mengurangi produksinya, karena tidak menguntungkan,” sebutnya.

“Makin lama makin terus, nanti impor ini kan makin banyak lagi tahun depan dan ini kejam sekali, karena merugikan petani. Tapi sekaligus membuat Indonesi kaya lehernya dijerat karena ketergantungan impor,” sambungnya.

Rizal Ramli menilai Menteri Amran yang berhasil melakukan ekspor pada beberapa komoditi yang belum pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News