Rizal Ramli Tuding Surya Paloh, NasDem Layangkan Somasi
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat NasDem menyomasi bekas Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Rizal Ramli. Langkah ini diambil terkait tudingan Rizal bahwa Ketua Umum NasDem Surya Paloh beserta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatur kebijakan impor.
Menurut Ketua DPP NasDem Syahrul Yasin Limpo (SYL), pernyataan Rizal tidak benar dan fitnah terhadap Surya melalui media televisi dan kemudian dikutip beberapa media online dan sosial media.
SYL melanjutkan, setidaknya ada dua pernyataan Rizal di media televisi yang bermuatan fitnah. Pertama di Kompas TV pada Selasa (4/9). SYL pun membacakan ulang pernyataan Ramli di acara tersebut.
"Saya sudah bilang di Twitter saya, Pak Jokowi ngomong baik-baik dong sama Surya Paloh, jangan main keterlaluan, gula perlu impor berapa, memang kita perlu impor, tapi ini dilebihin dua juta ton, garam dilebihin 1,5 juta ton, beras ada yang main di sini, sekaligus menggorogoti, terus ngomong pengelolaan perdagangan, begini begitu, just look at the number, ya kan. Saya minta Pak Jokowi tegaslah, ya ngomong sama Surya Paloh baik-baik, kalau perlu putus saja, teken tuh Surya Paloh. Jangan main impor lo, ngerugiin rakyat, ngerugiin ekonomi," kata SYL dalam konferensi pers di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (11/8).
Selain itu, kata SYL, Rizal juga menyatakan hal yang sama di TV One pada Kamis (6/9).
"Sebetulnya biang keroknya ini Menteri Perdagangan Saudara Engar, ya. Misalnya impor dari garam dia Iebihkan 1,5 juta ton, petani garam marah, yang kedua impor gula, dia tambahkan dua juta ton, impor beras dia tambahin satu juta ton," kata SYL kembali membacakan pernyataan Rizal.
"Jadi biang keroknya sebetulnya saudara Enggar, ya. Cuma Presiden Jokowi gak berani negor, takut sama Surya Paloh, ya. Saya katakan Pak Jokowi panggil saya saja biar saya yang tekan Surya Paloh, karena ini brengsek. Impor naik tinggi sekali, petani itu dirugikan, petambak dirugikan dan akibatnya elektabilitas Pak Jokowi juga merosot digerogoti mereka ini, pada main dari komisi, dari impor yang sedemikian besarnya," lanjut dia lagi.
Mantan gubernur Sulawesi Selatan ini menilai pernyataan Rizal itu telah merugikan NasDem beserta kader. Menurutnya, hal itu merupakan fitnah yang keji, tidak berdasar, dan mengarah pada pembunuhan karakter seseorang.