Rohaida Ditangkap Densus 88, Sahabat Menangis
Indah mulai melihat perubahan dari Rohaida tiga tahun lalu. “Saat itu, dia mulai memakai cadar, tapi hubungan kita baik-baik saja,” tandas Indah, seperti diberitakan Malang Post (Jawa Pos Group).
Terkait penangkapan tersebut, Indah sangat terkejut karena baru mendengarnya dari salah satu petugas polisi siang kemarin. Indah diberitahu bahwa Rohaida ditangkap karena akan meledakkan bom di Sidoarjo.
Warga sekitar masih tidak percaya bahwa Siti Rohaida dan suaminya, M Arifin, terlibat dugaan jaringan teroris. Pasalnya selama ini warga mengenal bahwa pasangan suami istri tersebut, adalah orang baik. Meskipun, Ida, sapaan akrabnya Siti Rohaida, dikenal sebagai orang yang tertutup.
“Kami semua juga kaget. Padahal selama ini penghuni rumah itu sangat ramah. Setiap hari juga menyapa kepada warga,” ungkap Asrizal Fahmi, Ketua RT04 RW16, yang rumahnya hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah Siti Rohaida.
Selama ini, menurut Fahmi, rumah M. Arifin memang selalu tertutup. Ini karena Arifin yang bekerja di Kantor Pos Indonesia Alun-alun Malang, selalu pulang kerja malam. Sedangkan Ida, istrinya yang usaha berjualan telur asin, jarang sekali keluar rumah.
“Kalau yang laki-laki (M Arifin, red) sebetulnya baik dan selalu aktif dalam perkumpulan warga. Sedangkan istrinya, memang jarang sekali keluar rumah. Selama tinggal, kami tidak pernah melihat ada pertemuan orang di dalam rumahnya,” terangnya.
Keterangan Fahmi ini, juga dibenarkan oleh penghuni rumah persis di depan rumah M Arifin. Keluarga ini mengaku kaget dengan kedatangan rombongan polisi, yang menggeledah rumah Arifin.
“Kalau pak Arifin, sebenarnya orangnya baik. Tidak mungkin terlibat dengan jaringan teroris. Sedangkan istrinya (Ida, red), memang orangnya sangat tertutup. Jarangan sekali bersosialisasi dengan masyarakat,” jelas tetangga depan rumah yang tidak mau disebutkan namanya.