Rusia, Mantan Adidaya yang Masih Terganggu Chauvinisme
Petugas Tarik Pungli, Lupa Pelototi BomMinggu, 30 Januari 2011 – 18:49 WIB
Namun, rekaman CCTV bandara menyuguhkan fakta yang sedikit mengejutkan. Dalam tayangan itu, tampak ciri-ciri fisik pelaku ledakan yang sama sekali tidak menunjukkan karakteristik etnis Kaukasia. Bahkan, investigator yakin bahwa pelaku yang tewas dalam ledakan dan sampai sekarang belum diketahui identitasnya itu adalah individu beretnis Rusia. Saat ini, tim investigator masih mendalami rekaman tersebut lebih lanjut.
Selain nasionalisme sempit, korupsi menjadi faktor yang melatarbelakangi pecahnya insiden di Domodedovo. Para pakar yakin, jika para polisi dan petugas keamanan bandara menjalankan tugas secara maksimal, ledakan mematikan itu bisa dicegah. Apalagi, pada malam tahun baru lalu, Moskow juga sudah dikejutkan oleh ledakan bom misterius. Konon, ledakan itu tidak disengaja. Bom terpicu sinyal telepon genggam pelaku yang tiba-tiba menerima SMS ucapan selamat tahun baru dari rekannya.
Konon, para petugas keamanan di bandara-bandara Rusia terlalu sibuk menarik pungutan liar (pungli) dari kaum migran. Akibatnya, mereka melalaikan tugas utama menjaga keamanan bandara. Bukan baru kali ini Domodedovo kecolongan. Pada 2004, dua ledakan bom di udara yang menewaskan 89 orang pun bermula dari bandara di Distrik Domodedovsky itu. Bahkan, petugas menangkap dua pelaku peledakan tersebut sesaat sebelum pesawat lepas landas. Tapi, keduanya lantas dibebaskan.