Saat Rupiah Melemah, Mentan Genjot Ekspor
Untuk meningkatkan volume ekspor pangan, Amran pun meminta untuk memajukan sektor hilirisasi. Pasalnya, jika industri pangan berkembang pesat dan rantai pasok perbaikin, masyarakat dipastikan bertambah penghasilanya sehingga sejahtera.
“Salah satu contoh kecil cokelat. Kalau kita ke Singapura sedih. Harga cokelat Rp 19 ribu per biji padahal bahan bakunya dari Indonesia. Inilah pentingnya memajukan hilirisasi, petani pasti sejahtera. Dan jika mau kaya, jadilah petani. Dari 10 konglomerat terkaya di Indonesia, 8 orangnya dari sektor pangan,” tuturnya.
Namun demikian, Amran menekankan dalam memajukan pembangunan pertanian, memerlukan kerja keras dalam menghadapi tantangan. Sebab, tidak hanya meningkatkan produksi, tapi juga harus bisa menciptakan stabilisasi harga pangan.
“Memang berat, harga naik menteri pertanian disalahkan. Begitupun harga turun menteri pertanian dibully. Kita harus sabar,” ujarnya.
Lebih lanjut Amran mengaskan jika ada pegawai Kementan yang korupsi, dirinya tidak main-main untuk memberikan sanksi yang berat. Sebab, korupsi menjadi hambatan utama dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang mensejahterakan petani.
“Aku tidak main-main. Aku libas. Katanya ada staf korupsi Rp 1,6 triliun. Aku tegaskan, jangankan senilai itu, korupsi Rp 150 juta saja aku pecat. Jadi jangan ada main-main, tidak ada ruang untuk mempermainkan nasib dan kepentingan petani,” tegasnya.
Perlu diketahui, pada acara Spekta Hortikultura ini, Kementan tidak hanya meleas ekspor, tapi juga mendistribusikan 24 ton benih bawang merah, 26 ton benih kentang, 20 ton benih bawang putih, 16.700 polybag benih buah-buahan (mangga, manggis, durian, jengkol, dan pete) dan 8.000 polybag benih jeruk kepada petani secara gratis.
Berbagai benih tersebut merupakan benih unggul hasil inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian yang diproduksi pada Tahun Anggaran 2017.(adv/jpnn)