SADIS BANGET... Suami Tusuk Leher Istri Pakai Pisau Dapur Gara-Gara Tolak Begituan
jpnn.com - JAKARTA - Seorang suami nekat menusuk leher istrinya dengan pisau dapur lantaran menolak ajakan berhubungan badan.
Saking sadisnya, Hamzah, 44, berulang kali, menghujamkan pisau tersebut ke leher dan kepala Komariah, 40, di kediaman mereka, Jalan H. Saaba, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Ulah brutal Hamzah itu terkuak setelah jeritan histeris istrinya terdengar warga. Komariah bersimbah darah dengan enam luka tusukan pisau dapur di rahang kiri, leher kanan, kepala belakang, dua tusukan di pangkal lengan kanan, dan ketiak sebelah kiri.
Kini Komariah terbaring kritis di RS. Sari Asih, Ciledug. "Kasusnya masih kami selidiki, yang bersangkutan masih kami periksa," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Didik Sugiarto, seperti dikutip dari Indopos (Grup JPNN.com), Minggu (15/11).
Peristiwa tragis yang terjadi pada Jumat (14/11) itu berawal dari keributan kecil di keluarga tersebut. Jelang tengah malam, sekitar pukul 23.00, Hamzah dan istrinya Komariah bertengkar sengit. Satu jam sebelumnya, istrinya yang baru pulang ke rumah kontrakan itu mengeluhkan sakit kepala.
Tanpa sungkan, Komariah pun meminta uang ke suaminya Hamzah untuk membeli obat. Hamzah yang dirundung bokek (tidak berduit) menangapi permintaan istrinya dengan amarah. Ketimbang cek cok mulut, Komariah yang pusing kepala memilih meninggalkan Hamzah ke kamar tidur.
Sikap acuh istrinya itu justru membuat Hamzah berlagak romantis dan bermaksud membuai Komariah dengan rayuan. Ia pun menyusul Komariah yang terbaring lemas di tempat tidur. Tapi, bukannya mengobati, pria temperamental ini malah menagih kewajiban Komariah sebagai istri. Di kasur empuk itu, Hamzah minta dilayani bersetebuh.
Tanpa pikir panjang, permintaan sang suami itu ditolak mentah-mentah. Komariah yang malam itu sedang sakit merasa tidak sanggup melayani. Penolakan itu pun berbuntut amukan, Hamzah yang naik pitam lantas mengambil pisau dapur yang berada di samping televisi.