Sahabat Ciliwung Minta Ecoton Bergabung Bersihkan Sungai Ketimbang Somasi Pemerintah
Seperti di Depok, kata dia, pihaknya menginformasikan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
Beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan ada pabrik tahu yang membuang limbahnya ke Ciliwung.
“Setelah dilaporkan ke DLHK dan dinas terkait, kami tidak teriak-teriak ke media dan membuat sensasi, kami sampaikan ke pemerintah, tindak lanjutnya mereka menegur hingga akhirnya pihak pabrik membuat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah),” kata Dayat.
Sebelumnya komunitasnya juga menemukan ada rumah yang membuang kotoran tinjanya langsung ke Sungai Ciliwung.
Namun, setelah dilaporkan ke pemerintah, Pemkot Depok merespons dengan membuatkan septictank komunal.
“Salah satu contohnya di wilayah Kelurahan Pondok Cina. Itu kan bisa dilihat. Jadi pemberitaan yang menyatakan pemerintah tidak membuat tindakan apa-apa, lagi-lagi kami tidak setuju. Mulai dari komunitas yang berada di Bogor, Satgas naturalisasi dan di Depok dengan tim patrolinya, kerja sama pemerintah dengan komunitas serta masyarakat cukup baik. Jika dibilang tidak ada peran, ini seolah-olah mereka menghilangkan peran kami sebagai komunitas dan pemerintah,” ujar Dayat.
Menurut Dayat, apa yang disampaikan Ecoton dan dimuat di beberapa media menjadi sebuah kerugian bagi Sahabat Ciliwung yang sudah lima tahun lalu menjalankan program wisata arung edukasi sungai.
Padahal dia sudah memberikan kepercayaan kepada masyarakat dengan berpedoman pada kualitas air membaik yang diinformasikan secara online oleh kementerian.